PEMERIKSAAN DARAH YANG HILANG
Sangat sulit untuk memperkirakan kehilang darah secara tepat
karena darah sering kali bercampur dengan cairan ketuban atau urine dan mungkin
terserap di handuk, kain atau saring. Meletakkan wadah atau pispot dibawah di
bawah bokong ibu untuk menggumpulkan darah bukanlah cara yang efektif untuk
mengukur kehilangan darah dan bukan merupakan cerminan asuhan yang ibu ,
berbaring di atas wadah atau pispot sangat tidak nyaman dan menyulitkan ibu
untuk memegang dan menyusui bayinya.
Suatu darah untuk menilai kehilangan darah adalah dengan cara
melihat darah tersebut dan memperkirakan kehilangan darah adalah dengan cara
melihat darah tersebut dan memperkirakan berapa banyak botol ukuran 500 ml yang
bisa di penuhi darah tersebut. Jika darah bisa mengisi 2 botol ,ibu kehilangan
250 ml darah 1 liter. Jika bisa mengisi setengah botol, ibu kehilangan salah
satu cara untuk menilai kondisi ibu.
Belum ada metode yang akurat, meletakkan penampung darah di
bawah bokong ibu, selain tidak nyaman juga tidak menjamin pengukuran yang
tepat. Pengukuran dengan gelas ukur dapat terganggu dengan tammbahan cairan
lain atau jumlah cairan yang hilang akibat material penyerap(kain,kasa,pakain).
Eliminasi Simtomatik: bila perdarahan menyebabkan terjadinya
perubahan tanda vital(hipotensi) maka jumlah darah yang keluar telah mencapai
1000-1200 ml, bila terjadi syok hipovelmik maka jumlah perdarahan telah
mencapai 2000-2500 ml,efek perdarahan terhadap sirkulasi dan oksigenasi sel.
MELAKUKAN PENJAHITAN LUKA EPISIOTOMI/ LASERERASI
1.
Tujuan
Menjahit laserasi atau episiotomi
adalah untuk menyatukan kembali jaringan tubuh,(mendekatkan ) dan mencegah
kehilangan darah yang tidak perlu.(depkes ri 2007).
Setiap kali jarum masuk ke jaringan
tubuh, jaringan akan terluka dan menjadi tempat potensial untuk timbulnya
infeksi, oleh sebab itu pada saat menjahit lasererasi gunakan benang yang cukup
panjang & gunakan sedikit mungkin jahitan untuk mencapai tujuan pendekatan
dan hemosiatis.
2.
Macam-macam
penjahitan
-
Menjahit
luka episiotomi medialis
Mula-mula
otot perineum kiri dan kanan dirapatkan dengan beberapa jahitan. Kemudian kasia
di jahit pula dengan beberapa jahitan. Terakhir kulit perineum di jahit dengan
empat/lima jahitan. Jahitan dapat dilakukan secara terputus-putus. Benang yang
dipakai untuk menjahit otot, sedang untuk kulit perineum dipakai benang sutera.
-
Menjahit
episiotomi mediolateralis
Pada teknik
in inisisi digunakan /dimulai dari bagian belakang introitus vagina menuju
kearah belakang dan samping. Arah insiasi ini dapat dilakukan kearah kanan
ataupun kiri, teknik menjahit sama dengan luka episiotomi medialis. Penjahitan
dilakukan sedemikian rupa sehingga setelah penjahitan selesai hasilnya harus
simetris.
-
Menjahit
luka episiotomi menurut derajat luka
Luka derajat
1 dapat dilakukan hanya dengan catgut yang dijahitkan secara jelujur. Menjahit
luka episiotomi atau dengan cara angka delapan. Luka derajat II, maupun tingkat
III, jika dijumpai pinggir robekan harus dirapikan terlebih dahulu.
Tingkat III, mula-mula dinding bagian depan rektum yang robek
dijahit. Kemudian perineal dan fasia sputum rektovaginal di jahit. Sehingga
bertemu kembali. Ujung-ujung otot spinter ani yang terputus karena robekan di
klem dengan pean lurus, kemudian di jahit dengan 2-3 jahitan.
Persiapan dan langkah melakukan penjahitan
Atur posisi ibu secara litotomi, kemudian arahkan lampu,
bersihkan daerah vulva dan perineum, petugas mencuci tangan dan mengenakan
sarung tangan sendiri, lalu pegang duk steril di bawah bokong pasien. Rabalah ujung
luka,dengan jari, lihat dan perhatikan letak ujung luka lalu pegang vagina
tampon bila perlu.
Jepit jarum jahit dengan naldvoerder, pegang benang jahit
pada jarum, pegang anatomis dengan tangan kiri. Pastikan obat anastesi telah
bereaksi. Jahitlah mukosa vagina dengan teknik jelujur hingga mencapai
lingkaran hymen, lanjutkan melakukan penjahitan hingga mencapai lingkar hymen,
lanjutkan melakukan penjahitan hingga ujung kaudal luka, pastikan setiap luka
memiliki jahitan dengan ukuran yang sama.
Setelah mencapai ujung luka, arahkan jarum ke kranial dan
mulai melakukan penjahitan lapisan ke dua secara jelujur untuk jaringan
subkultikular.
Anastesi, Prinsip Penjahitan (perenium)
-
Memberikan
anastesi lokal
Berikan
anastesi likal pada setiap ibu yang memerlukan penjahitan laserasi atau
episiotomi. Penjahitan sangat menyakitkan dan menggunakan anastesi lokal
merupakan asuhan sayang ibu.
Jika ibu
dilakukan tindakan episiotomi dengan anastesi lokal, lakukan pengujian pada
lokal untuk mengetahui bahwa bahan anastesi masih berkerja. Sentuh luka dengan
jarum yang tajam dengan forceps atau cunam.jika ibu merasa tidak nyaman, ulangi
pemberian anastesi lokal. Gunakan tabungsuntik steril, pakai dengan jarum
ukuran 22 panjang 4 cm. Jarum yang lebih panjang atau tabung suntik yang lebih
besar bisa digunakan.
Obat
standar untuk anastesi lokal adalah 1 % lidokain tanpa efinefrin(silokain).
Jika lidokain tidak tersedia, gunakan lidokain 2 % yang dilarutkan dengan air
steril atau normasalin dengan perbandingan 1:1.
Prinsip
penjahitan episiotomi
Perbaikan episiotomi atau laserasi harus se titik mungkin
yang dapat anda lakukan. Penjahitan yang arstistrik adalah perbaikan yang
dilakukan dengan memberi perhatian khusus,untuk hasil yang bukan hanya
bermanfaat dari aspek fungsi, tetapi juga sisi kosmetik.
Semua penjahitan tentu saja harus memiliki hasil fungsional
yang baik. Secara sfesifik , penjahitan harus memulihkan struktur otot, pelvis
dan menopang organ-organ pelvis. Penjahitan yang efektif memungkinkan
ginekologi profilaktik, khususnya beberapa tahun mendatang, terhadap sistokel,
rektokel, dan prolaps uterus. Penjahitan ini juga menambah kepuasan seksual
dengan mengupayakan latihan kegel, untuk melatih otot-otot, dasar ,
bertujuan mengurangi kekenduran vagina
akibat peregangan jaringan selama melahirkan. Disamping itu, harus ada kontrol
defeksasi dan tonus sfingter yang baik ketika sfingter ani eksterna mengalami
kerusakan.
Hasil fungsional yang baik juga mencakup: tidak menimbulkan
masalah-masalah fungsional, sebagai contoh tiak membentuk fistur dengan menggeser
jahitan, sehingga membentuk saluran di orifisium, atau tidak menimbulkan
masalah seksual dengan menempatkan jahitan di cincin himen , tidak merapatkan
jahitan secara anatomis.
Aspek artistik berkaitan dengan hasil kosmetik, hasil
kosmetik adalah penting karena episiotomi dan laserasi merupakan serangan fisik
terhadap tubuh wanita seperti juga tipe pembedahan atau cidera lain pada tubuh,
mempengaruhi citra diri dan konsep diri wanita.
Lebih jauh lagi, perineum telah menjadi bagian tubuh wanita
tubuh wanita yang dapat terlihat bagi dirinya sendiri, dan pasangan seksualnya.
Tubuhnya tidak seharusnya mengalami kesalahan bentuk akibat perbaikan
episiotomi atau laserasi yang dilakukan dengan ceroboh.
Perbaikan yang sempurna menghasilkan jaringan parut selebar
helaian rambut dan semua aspek perineum berada pada kesejajaran anatomi yang
akurat, tanpa keriput, lipatan kecil atau tepi kulit yang saling tumpang
tindih.
Anastesi yang adekuat adalah prasyarat esensial untu8k
penjahitan episiotomi dan laserasi. Area penjahitan sensitif secara fisik dan
wanita cenderung secara psikologis juga peka terhadap prosedur.
PENJAHITAN LUKA EPISIOTOMI/ LASERASI
Tujuan:
Untuk menyatukan kembali jaringan tubuh dan mencegah
kehilangan darah yang tidak perlu(memastikan hemostastis). Setiap kali jarum
masuk jaringan tubuh, jaringan akan terluka dan menjadi tempat yang potensial
untuk timbulya infeksi. Oleh sebab itu pada saat menjahit laserasi atau
episiotomi gunakan benang yang cukup panjang dan gunakan sedikit mungkin jahitan
untuk mencapai tujuan pendekatan dan hemosratis.
Keuntungan-keuntungan tekhnik penjahitan jelujur.
Mudah
dipelajari (hanya perlu belajar satu jenis penjahitan dan satu atau dua jenis
simpul)
Tidak
terlalu nyeri karena lebih sedikit benang yang digunakan
Menggunakan
lebih sedikit jarum.
Mempersiapkan penjahitan:
1.
Bantu
ibu mengambil posisi litotomi sehingga bokongnya berada di tempat tidur atau
meja.
2.
Tempatkan
handuk, atau kain bersih di bawah bokong ibu.
3.
Jika
mungkin, tempatkan lampu sedemikian rupa sehingga perineum bisa dilihat dengan
jelas.
4.
Gunakan
teknik aseptik pada pemeriksaan robekan atau episiotomi. Memberikan anastesi
lokal dan menjahit luka
5.
Cuci
tangan menggunakan air sabun mengalir.
6.
Pakai
sarung tangtan disinfeksi tingkat tinggi atau steril.
7.
Dengan
menggunakan teknik aseptik, persiapkan peralatan dan bahan-bahan disinfeksi tingkat tinggi untuk penjahitan.
8.
Duduk
dengan posisi santai dan nyaman sehingga luka bisa dengan mudah dilihat dan
penjahitan bisa dilakukan tanpa kesulitan.
9.
Gunakan
kain kasa disinfeksi untuk menyeka vulva, vagina dan perineum ibu dengan lembut
10. Periksa vagina, serviks dan perineum
secara lengkap.
Penjahitan Laserasi pada Perineum
1.
Cuci
tangan terlebih dahulu
2.
Pastikan
bahwa bahan-bahan yang akan digunakan sudah steril
3.
Setelah
diberikan anastesi lokal, telusuri dengan hati-hati mengunakan jari untuk
secara jelas menentukan batas luka.
4.
Buat
jahitan pertama ± 1 cm dibagian dalam vagina setelah
itu buat ikatan lalu potong pendek benang yang berlebih
5.
Tutup
muskosa vagina dengan jahitan jelujur
6.
Teruskan
ke arah bawah tapi tetap pada luka
7.
Tusukan
jarum dari robekan perineum ke dalam vagia
8.
Ikat
benang dengan membuat simpul
9.
Ulangi
pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan tidak ada kasa/peralatan
didalam.
10. Cuci daerah genital dengan lembut
dengan sabun, kemudian keringkan.
Nasehati ibu untuk:
Menjaga
perineum nya selalu bersih dan kering
Hindari
penggunaan obat-obatan tradisional
Cuci
perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir tiga sampai empat kali
perhari
Kembali
dalam seminggu untuk memeriksa kandungannya.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar