Senin, 29 April 2013


PEMERIKSAAN DARAH YANG HILANG
Sangat sulit untuk memperkirakan kehilang darah secara tepat karena darah sering kali bercampur dengan cairan ketuban atau urine dan mungkin terserap di handuk, kain atau saring. Meletakkan wadah atau pispot dibawah di bawah bokong ibu untuk menggumpulkan darah bukanlah cara yang efektif untuk mengukur kehilangan darah dan bukan merupakan cerminan asuhan yang ibu , berbaring di atas wadah atau pispot sangat tidak nyaman dan menyulitkan ibu untuk memegang dan menyusui bayinya.

Suatu darah untuk menilai kehilangan darah adalah dengan cara melihat darah tersebut dan memperkirakan kehilangan darah adalah dengan cara melihat darah tersebut dan memperkirakan berapa banyak botol ukuran 500 ml yang bisa di penuhi darah tersebut. Jika darah bisa mengisi 2 botol ,ibu kehilangan 250 ml darah 1 liter. Jika bisa mengisi setengah botol, ibu kehilangan salah satu cara untuk menilai kondisi ibu.
Belum ada metode yang akurat, meletakkan penampung darah di bawah bokong ibu, selain tidak nyaman juga tidak menjamin pengukuran yang tepat. Pengukuran dengan gelas ukur dapat terganggu dengan tammbahan cairan lain atau jumlah cairan yang hilang akibat material penyerap(kain,kasa,pakain).
Eliminasi Simtomatik: bila perdarahan menyebabkan terjadinya perubahan tanda vital(hipotensi) maka jumlah darah yang keluar telah mencapai 1000-1200 ml, bila terjadi syok hipovelmik maka jumlah perdarahan telah mencapai 2000-2500 ml,efek perdarahan terhadap sirkulasi dan oksigenasi sel.
MELAKUKAN PENJAHITAN LUKA EPISIOTOMI/ LASERERASI
1.      Tujuan
Menjahit laserasi atau episiotomi adalah untuk menyatukan kembali jaringan tubuh,(mendekatkan ) dan mencegah kehilangan darah yang tidak perlu.(depkes ri 2007).
Setiap kali jarum masuk ke jaringan tubuh, jaringan akan terluka dan menjadi tempat potensial untuk timbulnya infeksi, oleh sebab itu pada saat menjahit lasererasi gunakan benang yang cukup panjang & gunakan sedikit mungkin jahitan untuk mencapai tujuan pendekatan dan hemosiatis.
2.      Macam-macam penjahitan
-          Menjahit luka episiotomi medialis
Mula-mula otot perineum kiri dan kanan dirapatkan dengan beberapa jahitan. Kemudian kasia di jahit pula dengan beberapa jahitan. Terakhir kulit perineum di jahit dengan empat/lima jahitan. Jahitan dapat dilakukan secara terputus-putus. Benang yang dipakai untuk menjahit otot, sedang untuk kulit perineum dipakai benang sutera.
-          Menjahit episiotomi mediolateralis
Pada teknik in inisisi digunakan /dimulai dari bagian belakang introitus vagina menuju kearah belakang dan samping. Arah insiasi ini dapat dilakukan kearah kanan ataupun kiri, teknik menjahit sama dengan luka episiotomi medialis. Penjahitan dilakukan sedemikian rupa sehingga setelah penjahitan selesai hasilnya harus simetris.
-          Menjahit luka episiotomi menurut derajat luka
Luka derajat 1 dapat dilakukan hanya dengan catgut yang dijahitkan secara jelujur. Menjahit luka episiotomi atau dengan cara angka delapan. Luka derajat II, maupun tingkat III, jika dijumpai pinggir robekan harus dirapikan terlebih dahulu.

Tingkat III, mula-mula dinding bagian depan rektum yang robek dijahit. Kemudian perineal dan fasia sputum rektovaginal di jahit. Sehingga bertemu kembali. Ujung-ujung otot spinter ani yang terputus karena robekan di klem dengan pean lurus, kemudian di jahit dengan 2-3 jahitan.
Persiapan dan langkah melakukan penjahitan
Atur posisi ibu secara litotomi, kemudian arahkan lampu, bersihkan daerah vulva dan perineum, petugas mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan sendiri, lalu pegang duk steril di bawah bokong pasien. Rabalah ujung luka,dengan jari, lihat dan perhatikan letak ujung luka lalu pegang vagina tampon bila perlu.
Jepit jarum jahit dengan naldvoerder, pegang benang jahit pada jarum, pegang anatomis dengan tangan kiri. Pastikan obat anastesi telah bereaksi. Jahitlah mukosa vagina dengan teknik jelujur hingga mencapai lingkaran hymen, lanjutkan melakukan penjahitan hingga mencapai lingkar hymen, lanjutkan melakukan penjahitan hingga ujung kaudal luka, pastikan setiap luka memiliki jahitan dengan ukuran yang sama.

Setelah mencapai ujung luka, arahkan jarum ke kranial dan mulai melakukan penjahitan lapisan ke dua secara jelujur untuk jaringan subkultikular.

Anastesi, Prinsip Penjahitan (perenium)
-          Memberikan anastesi lokal
Berikan anastesi likal pada setiap ibu yang memerlukan penjahitan laserasi atau episiotomi. Penjahitan sangat menyakitkan dan menggunakan anastesi lokal merupakan asuhan sayang ibu.

Jika ibu dilakukan tindakan episiotomi dengan anastesi lokal, lakukan pengujian pada lokal untuk mengetahui bahwa bahan anastesi masih berkerja. Sentuh luka dengan jarum yang tajam dengan forceps atau cunam.jika ibu merasa tidak nyaman, ulangi pemberian anastesi lokal. Gunakan tabungsuntik steril, pakai dengan jarum ukuran 22 panjang 4 cm. Jarum yang lebih panjang atau tabung suntik yang lebih besar bisa digunakan.

Obat standar untuk anastesi lokal adalah 1 % lidokain tanpa efinefrin(silokain). Jika lidokain tidak tersedia, gunakan lidokain 2 % yang dilarutkan dengan air steril atau normasalin dengan perbandingan 1:1.

Prinsip penjahitan episiotomi
Perbaikan episiotomi atau laserasi harus se titik mungkin yang dapat anda lakukan. Penjahitan yang arstistrik adalah perbaikan yang dilakukan dengan memberi perhatian khusus,untuk hasil yang bukan hanya bermanfaat dari aspek fungsi, tetapi juga sisi kosmetik.

Semua penjahitan tentu saja harus memiliki hasil fungsional yang baik. Secara sfesifik , penjahitan harus memulihkan struktur otot, pelvis dan menopang organ-organ pelvis. Penjahitan yang efektif memungkinkan ginekologi profilaktik, khususnya beberapa tahun mendatang, terhadap sistokel, rektokel, dan prolaps uterus. Penjahitan ini juga menambah kepuasan seksual dengan mengupayakan latihan kegel, untuk melatih otot-otot, dasar , bertujuan    mengurangi kekenduran vagina akibat peregangan jaringan selama melahirkan. Disamping itu, harus ada kontrol defeksasi dan tonus sfingter yang baik ketika sfingter ani eksterna mengalami kerusakan.

Hasil fungsional yang baik juga mencakup: tidak menimbulkan masalah-masalah fungsional, sebagai contoh tiak membentuk fistur dengan menggeser jahitan, sehingga membentuk saluran di orifisium, atau tidak menimbulkan masalah seksual dengan menempatkan jahitan di cincin himen , tidak merapatkan jahitan secara anatomis.

Aspek artistik berkaitan dengan hasil kosmetik, hasil kosmetik adalah penting karena episiotomi dan laserasi merupakan serangan fisik terhadap tubuh wanita seperti juga tipe pembedahan atau cidera lain pada tubuh, mempengaruhi citra diri dan konsep diri wanita.

Lebih jauh lagi, perineum telah menjadi bagian tubuh wanita tubuh wanita yang dapat terlihat bagi dirinya sendiri, dan pasangan seksualnya. Tubuhnya tidak seharusnya mengalami kesalahan bentuk akibat perbaikan episiotomi atau laserasi yang dilakukan dengan ceroboh.

Perbaikan yang sempurna menghasilkan jaringan parut selebar helaian rambut dan semua aspek perineum berada pada kesejajaran anatomi yang akurat, tanpa keriput, lipatan kecil atau tepi kulit yang saling tumpang tindih.

Anastesi yang adekuat adalah prasyarat esensial untu8k penjahitan episiotomi dan laserasi. Area penjahitan sensitif secara fisik dan wanita cenderung secara psikologis juga peka terhadap prosedur.



PENJAHITAN LUKA EPISIOTOMI/ LASERASI

Tujuan:
Untuk menyatukan kembali jaringan tubuh dan mencegah kehilangan darah yang tidak perlu(memastikan hemostastis). Setiap kali jarum masuk jaringan tubuh, jaringan akan terluka dan menjadi tempat yang potensial untuk timbulya infeksi. Oleh sebab itu pada saat menjahit laserasi atau episiotomi gunakan benang yang cukup panjang dan gunakan sedikit mungkin jahitan untuk mencapai tujuan pendekatan dan hemosratis.

Keuntungan-keuntungan tekhnik penjahitan jelujur.
*      Mudah dipelajari (hanya perlu belajar satu jenis penjahitan dan satu atau dua jenis simpul)
*      Tidak terlalu nyeri karena lebih sedikit benang yang digunakan
*      Menggunakan lebih sedikit jarum.
Mempersiapkan penjahitan:
1.      Bantu ibu mengambil posisi litotomi sehingga bokongnya berada di tempat tidur atau meja.
2.      Tempatkan handuk, atau kain bersih di bawah bokong ibu.
3.      Jika mungkin, tempatkan lampu sedemikian rupa sehingga perineum bisa dilihat dengan jelas.
4.      Gunakan teknik aseptik pada pemeriksaan robekan atau episiotomi. Memberikan anastesi lokal dan menjahit luka
5.      Cuci tangan menggunakan air sabun mengalir.
6.      Pakai sarung tangtan disinfeksi tingkat tinggi atau steril.
7.      Dengan menggunakan teknik aseptik, persiapkan peralatan dan bahan-bahan  disinfeksi tingkat tinggi untuk penjahitan.
8.      Duduk dengan posisi santai dan nyaman sehingga luka bisa dengan mudah dilihat dan penjahitan bisa dilakukan tanpa kesulitan.
9.      Gunakan kain kasa disinfeksi untuk menyeka vulva, vagina dan perineum ibu dengan lembut
10.  Periksa vagina, serviks dan perineum secara lengkap.



Penjahitan Laserasi pada Perineum

1.      Cuci tangan terlebih dahulu
2.      Pastikan bahwa bahan-bahan yang akan digunakan sudah steril
3.      Setelah diberikan anastesi lokal, telusuri dengan hati-hati mengunakan jari untuk secara jelas menentukan batas luka.
4.      Buat jahitan pertama ± 1 cm dibagian dalam vagina setelah itu buat ikatan lalu potong pendek benang yang berlebih
5.      Tutup muskosa vagina dengan jahitan jelujur
6.      Teruskan ke arah bawah tapi tetap pada luka
7.      Tusukan jarum dari robekan perineum ke dalam vagia
8.      Ikat benang dengan membuat simpul
9.      Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan tidak ada kasa/peralatan didalam.
10.  Cuci daerah genital dengan lembut dengan sabun, kemudian keringkan.

Nasehati ibu untuk:
*      Menjaga perineum nya selalu bersih dan kering
*      Hindari penggunaan obat-obatan tradisional
*      Cuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir tiga sampai empat kali perhari
*      Kembali dalam seminggu untuk memeriksa kandungannya.



Referensi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar