KOMUNIKASI
Adalah suatu proses pelayanan pesan dari satu individu ke individu lainnya atau dari komunikan ke komunikator.
INFORMASI
Adalah suatu hal pemberitahuan / pesan yang diberikan kepada seseorang atau media kepada orang lain sesuai dengan kebutuhannya.
EDUKASI
Secara Umum
Adalah Suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis ,terencana dan terarah dengan partisipasi aktif dari individu ke kelompok maupun masyarakat umum untuk memecahkan masalah masyarakat sosial , ekonomi dan budaya.
Secara Khusus
Adalah Suatu bentuk atau model pelaksanaan organisasi soaial masyarakat dalam memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakat dengan pokok penekanan sebagai hal berikut:
Pemecahan masalah dan proses pemecahan masalahv
Pengembangan Provider merupakan bagian dari proses pengembangan masyarakat secara keseluruhan.v
Tujuan Pendekatan Secara Edukasi sbb:
Memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
Pengembangan kemampuan masyarakat untuk dapat memecahkan masalah secara swadaya dan gotong royong.
Defenisi KIE
Adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik menggunakan media seperti:Radio,T ,Pers, Film,Mobil unit penerangan ,penerbitan ,kegiatan promosi ,pameran dengan tujuan utama adlah untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan program KB atau sebagai penunjang tercapainya program KB.
TUJUAN KIE
♥Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan untuk memberikan informasi yang sejelas2nya tentang aspek medis kontrasepsi kepada calon peserta KB,yang kemudian mengajak mereka untuk menggunakan cara kontrasepsi yang sesuai dengan keinginannya.
♥Membantu klien dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat
Pedoman untuk memilih metoda adalah sbb:
a. Sebelum memilih metoda atau media penyuluhan apa yang akan digunakan dalam rangka motivasi keluarga berencana ,maka harus diperhatikan terlebih dahulu hal-hal sbb:
1. Suatu metoda / media penyuluhan yang berhasil digunakan pada seorang individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penyuluhan ,belum tentu berhasil pula jika diterapkan kepada individu atau kelompok masyarakat lainnya.
2. Gabungan bebrapa metoda / media penyuluhan selalu lebih bermamfaat dari pada hanya menggunakan satu metoda /media penyuluhan saja.
b. Untuk dapat memilih metoda/media penyuluhan yang sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya maka perlu diperhitungkan faktor-faktor sbb:
♥Membina kelestarian peserta KB
♥Meningkatkan pengetahuan ,sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru.
JENIS KIE
1. KIE Individu:Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program KB.
2. kie Kelompok:Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)
3. KIE Massa:Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.
JENIS-JENIS KIE
Penyuluhan dengan tepat dan benar
Sharring secara pribadi dengan klien.
Menurut Media yang digunakan ,kegiatan KIE dapat diperincikan sbb:
RadioØ
TelevisiØ
Pers/Surat kabarØ
FilmØ
Mobil Unit PeneranganØ
Penerbitan/PublikasiØ
Kegiatan PromosiØ
PameranØ
Langkah-Langkah yang diLakukan sbb:
Menentukan sasaranv
Srategiv
Isi pesanv
Indikator Keberhasilanv
Waktuv
Tempatv
Beberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang terhadap keluarga berencana dalam kegiatan penerangan dan motivasi Keluarga Berencana adalah sbb:
Tahu Secara Sepintas (awarenest)
Individu mengetahui adanya KB ,tetapi ia belum mempunyai informasi yang mendalam tentang sifat dan kegunaan gagasan tersebut.Ia mengetahui adanya KB dari berbagai sumber surat kabar ,radio ,TV dan lain-lain.
Tertarik (interest )
Individu mulai menaruh perhatian terhadap persoalan KB ,dalam taraf ini individu ingin mengetahui lebih banyak tentang KB dengan sungguh-sungguh keterangan-keterangan atau penjelasan-penjelasan yang diperolehnya dari berbagai sumber
.
Penilaian (Evaluation)
Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang KB ,ia akan menilai untung ruginya KB bagi dirinya dan keluarganya.
Percobaan (Trial)
Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metoda atau cara KB yang diinginkannya.
Hasil dari percobaan ini ada dua kemungkinan:
1. Menerima dan melaksanakan KB (adopsi)
2. Menolak Keluarga Berencana (KB)
Adopsi (Menerima atau Melaksanakan sesuatu yang baru)
a) Terus Adopsi
Kalau individu terus merasa puas ,baik dari segi alat atau obat pencegah kehamilan maupun dari segi pelayanan petugas KB ,ia akan terus menerima dan melaksanakan KB.
b) Kemudian Menolak
Kalau individu merasa sudah menerima dan melaksanakan KB kemudian merasa tidak puas ,baik karena obat /akibat pencegah kahamilan yang dipakai maupun akibat pelayanan petugas KB yang mengecewakannya,maka ia menolak yang berarti berhenti menerima dan melaksanakan KB.Keadaan ini bisa kita kenal sebagai” drop out”.
Apabila dalam tahap tahap percobaan (trial) individu merasa tidak puas atau tidak senang ,ia akan menolak KB.
Dalam hal ini petugas KB hendaknya dapat memberikan bimbingan dan pembinaan terus-menerus ,serta tidak merasa kecewa karena individu seperti ini masih mempunyai 2 kemungkinan yaitu sbb:
1 Terus Menolak
Kalau individu tersebut merasa tidak puas dan tidak senang maka ia akan menolak
2 Kemungkinan Menolak
Kalau kemudian ternyata ia merasa puas dan senang ,sesudah mendapat bantuan petugas KB,maka ia akan menerima.
Adalah suatu proses pelayanan pesan dari satu individu ke individu lainnya atau dari komunikan ke komunikator.
INFORMASI
Adalah suatu hal pemberitahuan / pesan yang diberikan kepada seseorang atau media kepada orang lain sesuai dengan kebutuhannya.
EDUKASI
Secara Umum
Adalah Suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis ,terencana dan terarah dengan partisipasi aktif dari individu ke kelompok maupun masyarakat umum untuk memecahkan masalah masyarakat sosial , ekonomi dan budaya.
Secara Khusus
Adalah Suatu bentuk atau model pelaksanaan organisasi soaial masyarakat dalam memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakat dengan pokok penekanan sebagai hal berikut:
Pemecahan masalah dan proses pemecahan masalahv
Pengembangan Provider merupakan bagian dari proses pengembangan masyarakat secara keseluruhan.v
Tujuan Pendekatan Secara Edukasi sbb:
Memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
Pengembangan kemampuan masyarakat untuk dapat memecahkan masalah secara swadaya dan gotong royong.
Defenisi KIE
Adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik menggunakan media seperti:Radio,T ,Pers, Film,Mobil unit penerangan ,penerbitan ,kegiatan promosi ,pameran dengan tujuan utama adlah untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan program KB atau sebagai penunjang tercapainya program KB.
TUJUAN KIE
♥Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan untuk memberikan informasi yang sejelas2nya tentang aspek medis kontrasepsi kepada calon peserta KB,yang kemudian mengajak mereka untuk menggunakan cara kontrasepsi yang sesuai dengan keinginannya.
♥Membantu klien dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat
Pedoman untuk memilih metoda adalah sbb:
a. Sebelum memilih metoda atau media penyuluhan apa yang akan digunakan dalam rangka motivasi keluarga berencana ,maka harus diperhatikan terlebih dahulu hal-hal sbb:
1. Suatu metoda / media penyuluhan yang berhasil digunakan pada seorang individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penyuluhan ,belum tentu berhasil pula jika diterapkan kepada individu atau kelompok masyarakat lainnya.
2. Gabungan bebrapa metoda / media penyuluhan selalu lebih bermamfaat dari pada hanya menggunakan satu metoda /media penyuluhan saja.
b. Untuk dapat memilih metoda/media penyuluhan yang sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya maka perlu diperhitungkan faktor-faktor sbb:
♥Membina kelestarian peserta KB
♥Meningkatkan pengetahuan ,sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru.
JENIS KIE
1. KIE Individu:Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program KB.
2. kie Kelompok:Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)
3. KIE Massa:Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.
JENIS-JENIS KIE
Penyuluhan dengan tepat dan benar
Sharring secara pribadi dengan klien.
Menurut Media yang digunakan ,kegiatan KIE dapat diperincikan sbb:
RadioØ
TelevisiØ
Pers/Surat kabarØ
FilmØ
Mobil Unit PeneranganØ
Penerbitan/PublikasiØ
Kegiatan PromosiØ
PameranØ
Langkah-Langkah yang diLakukan sbb:
Menentukan sasaranv
Srategiv
Isi pesanv
Indikator Keberhasilanv
Waktuv
Tempatv
Beberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang terhadap keluarga berencana dalam kegiatan penerangan dan motivasi Keluarga Berencana adalah sbb:
Tahu Secara Sepintas (awarenest)
Individu mengetahui adanya KB ,tetapi ia belum mempunyai informasi yang mendalam tentang sifat dan kegunaan gagasan tersebut.Ia mengetahui adanya KB dari berbagai sumber surat kabar ,radio ,TV dan lain-lain.
Tertarik (interest )
Individu mulai menaruh perhatian terhadap persoalan KB ,dalam taraf ini individu ingin mengetahui lebih banyak tentang KB dengan sungguh-sungguh keterangan-keterangan atau penjelasan-penjelasan yang diperolehnya dari berbagai sumber
.
Penilaian (Evaluation)
Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang KB ,ia akan menilai untung ruginya KB bagi dirinya dan keluarganya.
Percobaan (Trial)
Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metoda atau cara KB yang diinginkannya.
Hasil dari percobaan ini ada dua kemungkinan:
1. Menerima dan melaksanakan KB (adopsi)
2. Menolak Keluarga Berencana (KB)
Adopsi (Menerima atau Melaksanakan sesuatu yang baru)
a) Terus Adopsi
Kalau individu terus merasa puas ,baik dari segi alat atau obat pencegah kehamilan maupun dari segi pelayanan petugas KB ,ia akan terus menerima dan melaksanakan KB.
b) Kemudian Menolak
Kalau individu merasa sudah menerima dan melaksanakan KB kemudian merasa tidak puas ,baik karena obat /akibat pencegah kahamilan yang dipakai maupun akibat pelayanan petugas KB yang mengecewakannya,maka ia menolak yang berarti berhenti menerima dan melaksanakan KB.Keadaan ini bisa kita kenal sebagai” drop out”.
Apabila dalam tahap tahap percobaan (trial) individu merasa tidak puas atau tidak senang ,ia akan menolak KB.
Dalam hal ini petugas KB hendaknya dapat memberikan bimbingan dan pembinaan terus-menerus ,serta tidak merasa kecewa karena individu seperti ini masih mempunyai 2 kemungkinan yaitu sbb:
1 Terus Menolak
Kalau individu tersebut merasa tidak puas dan tidak senang maka ia akan menolak
2 Kemungkinan Menolak
Kalau kemudian ternyata ia merasa puas dan senang ,sesudah mendapat bantuan petugas KB,maka ia akan menerima.
KIE dalam pelayanan KB
KOMUNIKASI, INFORMASI dan EDUKASI (KIE) Pelayanan KB
A.
Tujuan Komunikasi Informasi dan Edukasi
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak
langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan
suatu efek (DEPKES RI, 1984).
Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau
keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya,
demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain.
Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antara dua orang
atau lebih.
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi
secara positif perilaku kesehatan masyarakat , dengan menggunakan berbagai
prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun
komunikasi massa (Notoatmodjo, 2003).
Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang
perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah pesan yang
disampaikan.
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES
RI, 1990). Menurut Effendy (1998),
pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan,
karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap
memberikan pelayanan kesehatan, baik itu terhadap individu, keluarga, kelompok
ataupun masyarakat.
Tujuan dilaksanakannya program KIE, yaitu
2. Membina kelestarian peserta KB
3. Meletakkan dasar bagi mekanisme
sosio cultural yan dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan.
4. Untuk
mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif, peningkatan
pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan
bertanggung jawab.
C. Prinsip KIE
Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE adalah :
1.
Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.
2.
Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu ( status pendidikan, social
ekonomi dan emosi ) sebagaimana adanya.
3.
Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
4.
Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari
– hari.
5.
Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan risiko yang dimiliki ibu.
D.
Konseling Keluarga Berencana
1. Pengertian
Konseling
Konseling
adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan keluarga
berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu
kali kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan. Teknik konseling yang baik
dan informasi yang memadai harus diterapkan dan dibicarakan secara interaktif
sepanjang kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada.
2. Tujuan
Konseling
Tujuan dalam pemberian konseling keluarga berencana antara lain :
a.
Meningkatkan penerimaan.
Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan
komunikasi non verbal meningkatkan penrimaan KB oleh klien.
b.
Menjamin pilihan yang cocok.
Konseling menjamin bahwa petugas dan klien akan memilih cara yang terbaik sesuai dengan keadaan kesehatan dan kondisi klien
c.
Menjamin penggunaan cara yang efektif.
Konseling yang efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana
menggunakan cara KB yang benar, dan bagaimana mengatasi informasi yang keliru dan/isu-isu
tentang cara tersebut
d.
Menjamin kelangsungan yang lebih lama.
Kelangsungan pemakain cara KB akan lebih baik bila
klien ikut memilih cara tersebut,mengetahui bagaimana cara kerjanya dan
bagaimana mengatasi efek sampingnya. Kelangsungan pemakainan juga lebih baik
bila ia mengetahui bahwa ia dapat berkunjung kembali seandainya ada masalah.
Kadang-kadang klien hanya ingin tahu kapan ia harus kembali untuk memperoleh
pelayanan
Komponen penting dalam pelayanan KB dapat dibagi dalam tiga tahap. Konseling awal pada saat menerima
klien, konseling khusus tentang cara KB, dan konseling tindak lanjut.
a. Konseling Awal
Konseling awal
bertujuan untuk memutuskan metode apa yang akan dipakai, didalamnya termasuk
mengenalkan pada klien semua cara KB atau pelayanan
kesehatan, prosedur klinik, kebijakan dan bagaimana pengalaman klien pada
kunjungannya itu. Bila dilakukan dengan objektif, konseling awal membantu klien
untuk memilih jenis KB yang cocok
untuknya.
Beberapa hal yang
harus diperhatikan pada saat konseling awal antara lain menanyakan pada klien
cara apa yang disukainya, dan apa yang dia ketahui mengenai cara tersebut,
menguraikan secara ringkas cara kerja, kelebihan dan kekurangannya.
b. Konseling
Khusus
Konseling
khusus mengenai metoda KB memberi
kesempatan pada klien untuk mengajukan pertanyaan tentang cara KB tertentu dan
membicarakan pengalamannya, mendapatkan informasi lebih rinci tentang cara KB yang tersedia
yang ingin dipilihnya, mendapatkan bantuan untuk memilih metoda KB yang
cocok serta mendapat penerangan lebih jauh tentang bagaimana menggunakan
metoda tersebut dengan aman, efektif dan memuaskan.
c. Konseling
Tindak Lanjut
Bila klien
datang untuk mendapatkan obat baru atau pemeriksaan ulang maka penting untuk
berpijak pada konseling yang dulu. Konseling pada kunjungan ulang lebih bervariasi dari pada konseling awal. Pemberi pelayanan perlu
mengetahui apa yang harus dikerjakan pada setiap situasi. Pemberi pelayanan
harus dapat membedakan antara masalah yang serius yang memerlukan rujukan dan
masalah ynag ringan yang dapat diatasi di tempat.
4. Langkah
Konseling
a.
GATHER menurut Gallen dan Leitenmaier (1987)
Gallen dan
Leitenmaier memberikan satu akronim yang dapat dijadikan panduan bagi petugas
klinik KB untuk
melakukan konseling. Akronim tersebut adalah GATHER yang merupakan
singkatan dari :
G : Greet
Berikan salam,
mengenalkan diri dan membuka komunikasi.
A : Ask atau
Assess
Menanyakan
keluhan atau kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/keinginan yang disampaikan memang sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
T : Tell
Beritahukan bahwa persoalan pokok yang dihadapi oleh pasien adalah seperti yang tercermin dari hasil tukar
informasi dan harus dicarikan upaya penyelesaian masalah tersebut.
H : Help
Bantu pasien untuk memahami masalah utamanya dan masalah itu yang harus diselesaikan. Jelaskan beberapa cara yang dapat menyelesaikan masalah tersebut,
termasuk keuntungan dan keterbatasan dari masing – masing cara tersebut. Minta
pasien untuk memutuskan cara terbaik bagi dirinya.
E : Explain
Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan atau dianjurkan dan hasil yang
diharapkan mungkin dapat segera terlihat atau diobservasi beberapa saat hingga
menampakkan hasil seperti yang diharapkan. Jelaskan pula siapa dan dimana pertolongan lanjutan atau darurat dapat diperoleh.
R : Refer dan Return visit
Rujuk apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai atau
buat jadwal kunjungan ulang apabila pelayanan terpilih telah diberikan.
Dalam memberikan konseling. Khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat diterapkan 6 langkah yang sedah dikenal dengan
kata kunci SATU TUJU.Penerapan SATU TUJU tersebut tidak perlu dilakukan secara
berurutan karena petugas harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien
.Beberapa klien membutuhkan lebih banyak perhatian pada langkah yang satu
dibandingkan dengan langkah lainnya.Kata kunci SATU TUJU dalah sebagai berikut
:
SA : sapa dan
salam
Sapa dan salam
kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada
mereka dan berbicara ditempat yan nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan
klien untuk membangun rasa percaya diri.Tanyakan kepada klien apa yang perlu
dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.
T : Tanya
Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk
berbicara mengenai pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
tujuan, kepentingan, harapan, serta keadaan kesehatan dan kehidupan
keluarganya.Tanyakan konstrasepsi yan diiginkan ole klien. Berikan perhatian
kepada klien apa yang disampaikan oleh klien ssuai dengan kata-kata, gerak
isyarat dan caranya.Coba tempatkan diri kita di dalam hati klien.Perlihatkan
bahwa kita memahami. Dengan memahami pengetahuan, kebutuhan dan keinginan klien
kita dapat membantunya.
U: Uraikan
Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan
reproduksi yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi.
Bantulah klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini, serta jelaskan
pula jenis-jenis lain yang ada. Juga jelaskan alternative kontrasepsi lain yang
mungkin diingini oleh klien.Uraikan juga mengenai risiko penularan HIV/ Aids
dan pilihan metode ganda.
TU : Bantu
Bantulah klien
menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir mengenai apa yang paling sesuai
dengan keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk menunjukkan keinginannya
dan mengajukan pertanyaan. Tanggapilah secara terbuka. Petugas membantu klien
mempertimbangkan criteria dan keinginan klien terhadap setiap jenis
kontrasepsi.Tanyakan juga apakah pasangannya akan memberikan dukungan dengan
pilihan tersebut. Jika memungkinkan diskusikan mengenai pilihan tersebut pada
pasangannya. Pada akhirnya yakinkan bahwa klien telah membuat suatu keputusan
yang tepat. Petugas dapat menanyakan : Apakah anda sudah memutuskan pilhan
jenis kontrasepsi? Atau apa jenis kontrasepsi terpilih yang akan digunakan.
J : Jelaskan
Jelaskan secara
lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih
jenis kontrasepsinya, jika diperlukan perlihatkan alat/ obat kontrasepsinya.Jelaskan
bagaimana alat / obat kontrasepsi tersebut digunakan dan bagaimana cara
penggunaannya. Sekali lagi doronglah klien untuk bertanya dan petugas menjawab
secara jelas dan terbuka.Beri penjelasan juga tentang manfaat ganda metode
kontrasepsi, misalnya kondom yang dapat mencegah infeksi menular seksual
(IMS).Cek pengetahuan klien tantang penggunaan kontrasepsi pilihannya dan puji
klien apabila dapat menjawab dengan benar.
U : Kunjungan
Ulang
Perlunya
dilakukan kunjungan ulang. Bicarakan dan buatlah perjanjian, kapan klien akan
kembali untuk melakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika
dibutuhkan. Perlu juga selalu mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi
suatu masalah.
Tahapan
kegiatan konseling dalam pelayanan KB dapat dirinci
dalam tahapan sebagai berikut : KIE Motivasi à Bimbingan à Rujukan à KIP/K à
Pelayanan Kontrasepsi à Tindak Lanjut ( Pengayoman)
Adapun uraian
dari masing- masing kegiatan motivasi bimbingan konseling dalam gerakan KB Nasional
adalah :
a. Kegiatan KIE
Keluarga Berencana
Sumber
informasi pertama tentang jenis alat / metoda kontrasepsi pada umunya diterima
oleh masyarakat dari petugas lapangan KB yaitu PPLKB, PLKB, PPKBD maupun kader
yang bertugas memberikan pelayanan KIE KB kepada
masyarakat dengan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah, kegiatan KIE di
Posyandu ataupun dalam kesempatan – kesempatan lainnya. Informasi tersebut
dapat diperoleh masyarakat dari dokter atau paramedis yang bertugas di klinik KB yang ada di
Puskesmas, Balai Kesehatan, Rumah sakit Bersalin dan Rumah Sakit Umum. Atau dari media cetak (surat kabar, majalah, poster dsb) dan media
elektronik (radio atau televisi)
Pesan yang
disampaikan dalam Kegiatan KIE tersebut pada umumnya meliputi 3 hal yaitu
tentang :
2). Proses terjadinya kehamilan pada wanita
(yang penting dalam kaitannya menerangkan cara kerja alat / metode kontrasepsi)
3). Jenis alat / metode
kontrasepsi yang ada , cara pemakaian cara kerjanya serta lama pemakaiannya.
b. Kegiatan
Bimbingan
Kegiatan
bimbingan kontrasepsi merupakan tindak lanjut dari kegiatan KIE juga merupakan
tugas para petugas lapangan KB. Sesudah
memberikan KIE keluarga berencana PLKB diharapkan
melanjutkan dengan melakukan penyaringan terhadap calon peserta KB. Tugas
penyaringan ini dilakukan dengan memberikan bimbingan kontrasepsi yaitu
memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi secara lebih obyektif, benar dan
jujur sekaligus meneliti apakah calon peserta KB tersebut
memenuhi syarat untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi yang dipilihnya.
Bila memenuhi syarat , maka calon peserta tersebut kemudian dirujuk oleh PLKB ke fasilitas
pelayanan yang terdekat untuk memperoleh pelayanan KIP/K. Dari uraian di atas
dapat diketahui bahwa tugas yang dilakukan oleh pembimbing adalah merupakan
bagian dari tugas konselor. Artinya baik mutu bimbingan yang dilakukan sewaktu
dilapangan akan mempermudah proses konselingnya.
c. Kegiatan
Rujukan
1). Rujukan untuk calon
peserta KB dilakukan oleh
petugas lapangan KB dimana calon
peserta dirujuk ke klinik yang terdekat dengan tempat tinggal calon peserta
dengan maksud untuk mendapatkan pelayanan konseling dan pelayanan kontrasepsi.
Atau rujukan dilakukan oleh klinik ke klinik lain yang lebih memadai sarananya.
2). Rujukan Rujukan ke klinik
untuk peserta KB dilakukan oleh
petugas lapangan KB terhadap
peserta KB yang mengalami
komplikasi atau kegagalan untuk mendapatkan perawatan. Atau dapat juga
dilakukan oleh suatu klinik yang karena sasarannya belum memadai , maka peserta
KB yang mengalami
komplikasi dirujuk ke klinik lain yang lebih mampu.
d. Kegiatan KIP/K
Setiap pasangan
suami istri (klien) yang dirujuk oleh petugas lapangan KB ke klinik,
sebelum memperoleh pelayanan kontrasepsi harus mendapatkan pelayanan KIP/K terlebih
dahulu. Beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam KIP/K adalah :
1). Menjajaki apa alasan
klien memilih alat / metode kontrasepsi tersebut.
2). Menjajaki apakah klien
sudah mengetahui / memahami alat / metode kontrasepsi yang dipilihnya tersebut.
3).
Menjajaki apakah klien mengetahui jenis alat / metode kontrasepsi lain.
4). Bila
belum mengetahui, perlu diberikan informasi mengenai hal hal diatas.
5).
Berikan klien kesempatan untuk mempertimbangkan pilihannya kembali, kontrasepsi
apa yang akan dipakai.
6). Jika
diperlukan bantulah klien dalam proses pengambilan keputusan.
7).
Berilah klien informasi bahwa apapun pilihannya sebelum diberikan pelayanan
klien akan diperiksa terlebih dahulu kesehatannya sehingga belum tentu alat /
metode kontrasepsi yang dipilihnya tersebut secara medis cocok buat dirinya.
Hasil pembicaraan dengan klien diatas dicatat pada kartu konseling. Sesudah klien mengambil keputusan tentang alat /
metode kontrasepsi yang akan dipakainya.
e. Kegiatan
Pelayanan Kontrasepsi
Pemeriksaan
kesehatan yang dlakukan meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik. Apabila dari hasil pemeriksaan kesehatan tidak didapati
kontraindikasi, maka pelayanan kontrasepsi dapat dilakukan.Untuk pelayanan
metode kontrasepsi jangka panjang Yaitu IUD, implant, dan kontap sebelum
pelayanan dimulai kepada klien diminta untuk menandatangai informed consent
form.
f. Kegiatan
Tindak Lanjut ( Pengayoman )
Selesai
mendapatkan pelayanan kontrasepsi, petugas melakukan pemantauan kepada keadaan
peserta KB dan diserahkan
kembali kepada petugas lapangan KB. Hal ini
karena pola pendekatan para PLKB adalah dengan
kunjungan ke rumah-rumah para peserta KB khususnya
peserta Kb baru. Oleh
karena itu tugas kunjungan ini sekaligus dapat dimanfaatkan untuk memantau
keadaan para peserta KB baru apakah
dalam keadaan sehat ataukah mengalami efek samping ataupun komplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar